Wednesday 25 May 2016

VIDIO BHAYAKARI BRIMOB LAMPUNG SAAT KUNJUNGAN KAPOLRI DIGSG UNILA


Ini dia vidio nya mamah cantik yang dukung karier suami (macan)........?????



mantap mantap kompak terus ya......//

MAMAH CANTIK (MACAN) BHAYAKARI BRIMOB LAMPUNG SAAT PENYAMBUTAN KAPOLRI DI GSG

Wah wah lihat dehh foto foto bhayakari brimob lampung yang bisa dibilang kece kece ngetrendnya bisa dibilang MACAN nya bhayakari / Mama cantik yang dukung karier suami ......///////????????
 yuk liat dong siapa siapa aja pada saat itu yang ikut nari Panglipandang .................... ????










temen temen ini sebagian foto foto yang dishare masih banyak lagi deh yang belum dishare mantap kan.........





VIDIO YEL YEL BRIMOB LAMPUNG



Vidio yel yel brimob lampung yang kompak yang perlu diacungin jempol dan dishare keseluruh indonesia hidup brimob semoga makin jaya

Thursday 19 May 2016

" SIMACAN LAMPUNG " WAKADEN A PELOPOR SATBRIMOB POLDA LAMPUNG"

Yuk Sobat Seluruh Indonesia Mau Tauk Profil Wakaden A Pelopor Satuan Brimob  Lampung yuk mari baca deh informasi terkait dengan Bapak 4 Orang Anak ini :

Beliau terkenal dengan keberaniannya dan dijulukin Simacan Lampung  ...........................???? pasti pengen tauk kan propilnya macan Lampung /////////////??????

Nama                              :  TARMANSYAH, S.E.
Pangkat/NRP                 :  AKP / 68060114
Jabatan                           :  Wakil Kepala Detasemen A Pelopor
Tempat/Tanggal Lahir   :  Palembang , )8 Juni 1968
Agama                           :  Islam

RIWAYAT SEKOLAH  :


  • SD                                 : 1981
  • SMP                             :  1986
  • SMA                             : 1983
  • S1                                 :  2013


DIKPOL   :


  • SEBA POLRI
  • SECAPA REG


DIKJUR


  • DASBA IDIK SERSE
  • DASBA BRIMOB
  • SUS SUVERVISOR
  • DIK JABATAN DANKI 
  • TOT PHH


Beliau  Mempunyai Kecakapan Bahasa asing Yaitu Bahasa Inggris Pasif dan Bahasa Daerahnya Palembang Aktip.


PANGKAT ,TMT DAN SKEP nya yaitu  :


  • SERDA          2010/10/1988 - SKEP/Pers Gunpat-37.G.X/1988
  • SERTU          01/04/1993
  • SERKA          01/04/1997    - SKEP/89/III/1997
  • BRIPKA        01/07/2001    - SKEP/154/VI/2001
  • IPDA              24/07/2003    - SKEP /677/IX/2003
  • IPTU              01/07/2006    - SKEP /386/VI/2006
  • AKP               01/07/2009    - SKEP /259/VI/2009


RIWAYAT JABATAN  :

1. KOMANDAN PELETON KI 2 SATBRIMOBDA POLDA LAMPUNG 
   TMT /NO SKEP    13/03/2001
2. WADAN KI 2 PELOPOR SATBRIMOBDA POLDA LAMPUNG
    TMT /NO SKEP   14/01/2004
3. DANKI 2 PELOPOR SATBRIMOBDA POLDA LAMPUNG
    TMT /NO SKEP  16/09/2005
4. DANKI 1 PELOPOR SATBRIMOBDA POLDA LAMPUNG
    TMT /NO SKEP 23/04/2007  - SKEP /134/IV/2007
5. KASI OPS SATBRIMOBDA LAMPUNG 
    TMT /NO SKEP 20/12/2010  - KEP/429/XII/2010
6. WAKADEN A PELOPOR SATBRIMOBDA POLDA LAMPUNG
    TMT /NO SKEP 29/09/2013  - KEP/386/IX/2013

TANDA JASA YANG SUDAH DITERIMA BELIAU  :

1. SL KESETIAN 8 TAHUN
2. SL KESETIAN 16 TAHUN
3. SL DARMA NUSA

Nah Temen temen ini dia foto Profil Macan Lampung itu yang terkenal berani dan selalu membela anggotanya,,,,,........????











Dengan profesionalitas kinerja untuk menjaga keamanan NKRI dan nama baik Polri, serta Revolusi Mental, beliau juga selalu menganggap para anggotanya adalah keluarga kandungnya, sebagai modal dasar untuk melakukan pendekatan dan langkah awal untuk mengayomi para anggotanya. Menjadi kakak, menjadi bapak, sekaligus menjadi Komandan.


Ia juga selalu mejadikan agama sebagai modal dasar dalam kehidupan dan dalam tugas, karna dasar ketaqwaan terhadap tuhan YME lah, dapat membentuk manusia yang mengerti terhadap batasan-batasan, membentuk moral, manusia yang taat hukum dan aturan.
Mempunyai prinsip "Jangan pernah korbankan anak buahmu demi Kariermu" menjadikan ayah dari 4 orang anak ini, bukan hanya menjadi bapak dirumah, tetapi menjadi bapak dan pemimpin yang mampu  mengayomi para anggotanya.
Loyalitas terhadap negara, Pimpinan serta menjadi Pelayan, Pengayom dan Pelindung bagi masyarakat, Bertugas dengan Iklas dan penuh tangung jawab. kata-kata itu yang selalu ia sampaikan kepada para anggotanya.

Nah itu lah sedikit Profil dari "WAKADEN A PELOPOR SAT-BRIMOB POLDA LAMPUNG"

Maju selalu Polri

Jaya Selalu BRIMOB

"SEKALI MELANGKAH PANTANG MENYERAH, SEKALI TAMPIL HARUS BERHASIL".








KUNJUNGAN BAPAK KAPOLRI DIGSG UNILA DISAMBUT TARIAN PANGLIPANDANG OLEH BHAYAKARI BRIMOB DAN BRIMOB LAMPUNG

Akhirnya Rabu Tanggal 18  Mei  2016


Bandar Lampung, Kunjungan Bapak Kapolri Jenderal Badrodin Haiti  berlangsung cukup meriah  ini terlihat dari antusias penyambutan dari Mahasiswa Unila dan Anggota Anggota Kepolisian  khususnya Brimob Lampung dan Bhayangkarinya .

Penyambutan ini dilakukan dengan Tarian Tarian yang begitu Kompak dilakukan Oleh Satuan Brimob Lampung dan Bhayakarinya , Terlihat Jelas dengan gerakan gerakan yang begitu indah menghiasi Gedung GSG Unila.

Kedatangan KAPOLRI Jendral Badrodin Haiti, disambut Oleh  BEM Unila yang menyampaikan beberapa  aspirasi didalam acara kuliah umum yang diselenggarakan di GSG Unila .

Kuliah Umum yang diselenggarakan Kapolri ini, dalam rangka pelantikan SATGAS anti narkoba dan penandatangan nota kesepahaman antara POLRI dengan UNILA.

Di sela-sela kuliah umum, Presiden Mahasiswa BEM Unila berhasil menyampaikan tuntutan berdasarkan kajian yang dibuat kepada Jendral badrodin Haitu, diantaranya :
  1. Meminta Kapolri untuk responsif dan tegas terhadap fenomena yang berindikasi pada kebangkitan PKI.
  2. Meminta Kapolri untuk membuat langkah preventif terhadap indikasi kebangkitan PKI.
  3. Menuntut agar Kapolri menindak dengan tegas siapapun yang menjadi dalang atau provokator kebangkitan PKI.
  4. Meminta Kapolri membuat langkah konkrit untuk menyelesikan masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak, baik preventif ataupun represif.
  5. Menghukum seberat-beratnya pelaku tindak kekerasan terhadap yuyun dan mistiana serta perempuan dan anak lainnya.
  6. Meminta Polri segera menangkap tersangka kasus mistiana, dan menghukum seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku.
Tuntutan aspirasi yang disampaikan oleh Ahmad Nur Hidayat selaku Presiden Mahasiswa BEM Unila tersebut kemudian diterima dan ditandatangi oleh Jendral Badrodin Haiti.

Kapolri Jenderal Badrodin Haitiberharap Polda Lampung menjadi mempelopori gerakan polisi bersih dari narkoba.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakn " Apabila ada anggota satuan kepolisian yang menjadi pengguna narkoba, dia meminta kepada atasannya langsung untuk memberikan pendidikan khusus.

Ujarnya “Kalau ada anggota satuan polri yang masih pakai narkoba masukkan ke pendidikan. Anggota itu harus terus diberikan pendidikan keterampilan agar bisa lupa dengan narkobanya,

Tegasnya Apabila ada anggota satuan polri itu adalah bandar atau beking dari bandar narkoba, untuk  tegas diberi proses hukum yang ada dikode etik kepolisian.


Tuesday 17 May 2016

GLADI KOTOR PENYAMBUTAN BAPAK KAPOLRI OLEH BHAYAKARI BRIMOB DAN BRIMOB

Bandar Lampung Selasa, 17  Mei   2016


Disepanjang Jalan Universitas Lampung tampak Anggota Satuan Brimob Lampung berada dlingkungan Perguruan Tinggi Negeri ini kenapa ya .........?
pasti kita semua penasaran ada apa sebenarnya.........??????
ternyata Anggota Satuan Brimob Lampung ini sedang bersiap dan berlatih untuk penyambutan kedatangan Bapak Kapolri Indonesia .......?


Tapi lebih hebohhnya lagi banyak ibi ibu yang cantik muncul juga ternyata mereka adalah istri dari anggota Satuan Brimob Lampung yang ditunjuk untuk menari saat Kapolri datang DIGSG hari ini ........????


Wah wah patut diacungin jempol nihhhh buat ibu - ibu bhayakari yang turut berpartisipasi mendukung karier suami ,,,,,,,,,,,????? cuss ini namanya Bhayakari Brimob dehhhhh..........selalu setia mendampingi langkah suami, supotifffff deh.....
sebelumnya Hidup Bhayakari Brimob Lampung semoga Makin Jaya Terus  Ya............

















ini dia foto foto Bhayakari Brimob yang turut serta mendungkung karier suaminya ........??????















kompak ya brimob brimob Lampung sama Bhayakarinya engk cuman dirumah ternyata dalam gerakan tarian juga kompak.................................................................................................????????

Sunday 15 May 2016

AKTIVITAS SIANG BRIMOB LAMPUNG

Temen temen seluruh Indonesia Yuk liat deh foto foto kegiatan siang  dari brimob lampung.......?????

pasti oke dan menarik , 







disini keliatan ya ternyata para brimob - brimob tetap energi walau lari tetap semangat .................!!!!!!!!!

Informasi Operasi Patuh "TERPUSAT" 2016 Seluruh Indonesia













Selamat Siang ,temen temen seluruh indonesia share yuk.... yang sedang berlangsung dilampung .........dan seluruh nusantara

Bandar Lampung, izin memyampaikan informasi Operasi Patuh "TERPUSAT" 2016 Serentak di Seluruh Indonesia
NTMC – Operasi Patuh "Terpusat" 2016 akan digelar oleh Kepolisian Republik Indonesia yang sudah dilaksanakan pada hari ini Senin tgl 16 Mei s/d 29 Mei 2016 (14 hari) secara serentak di seluruh Indonesia.

Tujuan pertama Operasi Patuh Jaya 2016 ini adalah memperlancar arus lalu lintas dan menurunkan angka kecelakaan, Tujuan keduanya pun menekan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas.

Untuk pengendara sepeda motor, kesalahan-kesalahan yang akan dikenai tilang di antaranya Kelengkapan Surat Surat Kendaraan, pengendara melawan arus, pelat nomor tidak sesuai spectec/aslinya, pembonceng tidak pakai helm atau dua-duanya, motor harus lajur kiri (apabila ada lajur kanalisasi) dan harus nyala lampu besar di siang hari, melanggar lampu merah, melanggar marka jalan dan garis setop, dan naik motor lebih dari dua orang. Sementara, untuk pengendara mobil ada enam sasaran, yakni pelat nomor tidak sesuai spectec/aslinya, tempel logo/simbul pada pelat nomor, pakai rotator/sirene pada mobil pribadi, tidak pakai sabuk pengaman, melanggar lampu merah, serta melanggar marka jalan dan garis setop.

Dalam Operasi Simpatik lalu Kepolisian RI hanya menegur, sekarang Kepolisian RI melakukan penindakan pelanggaran lalu lintas.

Bahwa Operasi Patuh melibatkan beberapa pemangku kepentingan, yaitu Dinas Perhubungan (Dishub), TNI, PM, dan Garnisun. TNI, Garnisun, dan PM menindak kendaraan yang memakai atribut TNI sedangkan Dishub menindak angkutan umum dan angkutan barang. Untuk angkutan umum yang dikenai tilang, di antaranya naik turun penumpang tidak pada tempatnya, mobil pelat hitam dipakai ompreng/angkutan umum, melanggar letter “P”, melanggar letter “S”, dan melanggar lampu merah.

Operasi Patuh akan digelar dua sampai tiga kali sehari, tergantung kondisi dan perkembangan situasi di lapangan.


((( Jadilah Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas dan Budayakan Keselamatan ))).......??????????



"TERYATA DIA OKNUM TNI BERINISIAL BS"



"TERNYATA DIA ADALAH .............??????  OKNUM TNI  Berinisial BS Berpangkat Kopral (Kopda) yang bertugas sebagai Babinsa desa setempat.Pengerbekan  usaha rumahan (Home industry) narkoba jenis sabu dan ekstasi Terjadi Pada Hari Kamis (12/5/2016) Sekitar pukul 10.00.

Penggerbekan Ini dilakukan Oleh Tim gabungan yang terdiri dari Denpom II/3 Lampung, Sat narkoba Polres Lampung Selatan  dan Unit Intel Kodim 0421/Lamsel itu yang berhasil mengamankan 4 pelaku, satu diantaranya anggota TNI AD  berpangkat Kopral (Kopda) berinisial BS yang bertugas sebagai Babinsa desa setempat. Sementara tiga pelaku lainya adalah pemilik rumah Gatot Sofan Prayogi (29) yang merupakan adik kandung Kopda BS, Nurkoiri alias Kiwing (23) dan Minanto.

Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan AKP Syahrial mendampingi Kapolres AKBP Adi Ferdian Syah putra membenarkan pihaknya bersama Denpom dan Intel 0421 Lampung Selatan telah menggrebek sebuah rumah yang dijadikan home industry narkoba. dari rumah Gatot tim gabungan mengamankan empat pelaku dan alat cetak narkoba.


Berdasarkan informasi yang berhasil didapatkan ketiga pelaku dibawa ke Polres Lampung Selatan, sedangkan "OKNUM TNI  Berpangkat Kopda dan Berinisial  BS dibawa kemarkas Denpom II/3.

Terkait dengan Kasus Usaha Home Industri Jenis Narkoba ini  Pengembangan masalah ini melibatkan Direktorat Narkoba Polda Lampung dan BNN Provinsi Lampung diamankan barang bukti dari rumah tersangka Gatot berupa tiga buah alat cetak pembuatan pil ekstasi narkoba berikut bahan baku pembuatan narkoba, satu buah ponsel, alat hisap sabu, dua pucuk senpi rakitan jenis Colt 38 silinder 4 peluru yang diakui Gatot milik Kopda BS.


Kemudian dikediaman OKNUM TNI ini yang Berpangkat  Kopda Berinisial BS, Denpom mengamankan sepeda motor Vario dan Mega Pro tanpa nomor Polisi, 19 buah Plat nopol kendaraan roda dua, dua buah plat nopol kendaraan roda empat, dan 13 buah spion sepeda motor.

selain itu juga berhasil mengamankan barang bukti yang diduga hasil kejahatan, petugas juga menyita 0,3 gram sabu, jarum suntik, plastik klip, pipet kaca, dot karet dan dua buah korek api gas dari rumah Kopda tersebut.
 



Saturday 14 May 2016

PABRIK NARKOBA, HEBOHKAN NATAR-LAMSEL

INDONESIA DARURAT NARKOBA



Lampung Selatan, Ternyata bener-bener nih Indonesia "DARURAT NARKOBA" ini dibuktiin dikecamatan NATAR tepatnya di Dusun Tanjung Sari 1, Kabupaten Lampung Selatan ternyata ada Pabrik NARKOBANYA loe yang cukup lumayan menyita perhatian masyarakat banyak......................?????


Ngk Kalah hebohnya lagi Ternya Pemilik Pabrik tersebut adalah OKNUM TNI Kebayang ngk sih seorang Aparat Negara yang seharusnya Ngebrantas Kejahatan Jadi penganyom Masyarakat Malah terlibat dalam Usaha HOME INDUSTRI NARKOBA ......!!!!!!!


Masya allah mau jadi apa Negara kita ini , Hayoo pengen tauk Siapa ya insial OKNUM TNI tersebut yang Hebohkan suasana dan menyita perhatian Masyarakat Natar Lamsel ............????????

Baca Terus Deh Berita ini  .......dihalaman selanjutnya......

Pasti seru siapa tauk temen -temen ada yang kenal......






Thursday 12 May 2016

KOMITMEN BERSAMA POLDA LAMPUNG

Yuk PLend Simak dan baca terus isi nya Oke ....



Kami Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia  Dengan Dilandasi Ketakwaan Terhadap Tuhan YME
Berpedoman Pada Nilai-Nilai TRIBRATA
Catur Prasetya Dan Reformasi Birokrasi Polri Berkomitmen  :

1.Bertekad Mencegah  dan Menuntaskan Komplik Yang Terjadi 
  Melalui Program Polmas dan Sinergitas Polisional.

2.Netral Dan Indenpenden dalam Mengamankan Dan Mensukseskan 
  Pemilu  Tahun 2014.

3.Mengakomodir Setiap Komlain Masyarakat Sesegera Mungkin 
  Disatuan Polri Terdepan Secara Berjenjang
  Dan Mempertanggungjawabkan Dengan Tuntas.

4.Menampilkan Ketauladanan , Menerapkan Kepemimpinan Yang 
  Melayani, Menjadi Konsultan Yang Solutif, Menjamin Kualitas 
  Kinerja, Serta Anti KKN Dan Kekerasan.

5.Selalu Mengutamakan Peran , Tugas , Kewajiban Dan Tanggung 
  Jawab Dari Pada Status  Hak Dan Kewenangan.

6.Mengakomodir Hak Dan Kewajiban Bawahan untuk Menolak setiap 
  Perintah Atasan Yang Melanggar Hukum Dan Nilai-Nilai Luhur 
  Yang  Berlaku.

7.Mewujudkan Kredibiltas Ruputasi dan Soliditas Kesatuan dengan  
  Mengedepankan hukum , Tanggung Jawab , Kehormatan Dan 
  Intergritas.

8.Memberdayakan Pengawasan Eksternal Indenpenden Dan 
  Masayarakat Dalam Transparasi ,Keterbukaan Dan 
  Akuntabilitas Publik.



Wednesday 11 May 2016

BRIMOB- BRIMOB GANTENG LAMPUNG NGANTUR LALU LINTAS





Lampung Selatan , kamis tanggal 12 Mei   2016 sekitar wilayah Natar tepatnya Jalan Sitara Merak Batin Kecamatan Natar Lampung Selatan ada Sosok sosok brimob ganteng yang membantu Polisi Polsek Natar mengatur Lalu lintas , Brimob brimob ini membantu menyebrangi anak anak sekolah , penyebrang jalan, lansia dan warga disekitar sana yang ingin menyebrang.

Tapi ternyata sosok sosok brimob ganteng ini juga bisa kita liat disepanjang jalan Pramuka disana ada sosok - sosok yang selalu setia menjalankan tugas walau pun terlihat letih  mereka tetap tersenyum menjalankan tugas mereka dengan semangant

Bahkan ada salah satu siswa sekolah Dasar yaitu sekolah Baitul Janah bernama William mengatakan bahwa Bapak Brimob Gagah Banget dengan Rompi Hitam dan Sejata Laras Panjang ditangan dia mengatakan ingin bercita cita seperti Bapak Brimob bisa membantu orang orang menyebrang jalan dan ikut serta mengatur lalu lintas.
Hal ini tentu saja sangat membantu warga sekitanya dan masyarakat banyak, lalu lintas yang Padat bisa teratur dan aman .


Kegiatan rutin ini ternyata dilakukan setelah Apel Pagi Brimob - brimob, setelah mereka apel mereka melanjutkan tugas mengatur lalu lintas.


Tuesday 10 May 2016

Apa ya “Fungsi Brimob Polri & Peran Brimob


“Fungsi Brimob Polri adalah sebagai satuan pamungkas Polri yang memiliki kemampuan spesifik penanggulangan keamanan dalam negeri (Kamdagri) yang berkadar tinggi dan penyelamatan masyarakat yang didukung oleh personil terlatih dan memiliki kepemimpinan yang solid, peralatan, perlengkapan dengan teknologi modern”

”Peran Brimob Polri adalah melakukan manuver, baik secara individual atau dalam kelompok dengan daya gerak, daya tembak, dan daya sergap untuk membatasi ruang gerak, melumpuhkan, menangkap para pelaku kejahatan beserta saksi dan barang bukti dengan cara: membantu, melengkapi, melindungi, memperkuat, dan menggantikan”


Sedangkan yang perlu diketahui juga tentang kemampuan dari Brimob Polri, yang terbagi menjadi dua kemampuan, yakni:

1. Strata Kemampuan:

a. Strata Kemampuan Brimob: Kemampuan Dasar Kepolisian, PHH,  
   Resmob, Jibom, Wanteror, dan SAR
b. Strata Kemampuan Pelopor: Kemampuan Brimob Dasar plus 
   kemampuan lawan gerilya/lawan insurjensi
c. Strata Kemampuan Gegana: kemampuan pelopor plus operator 
   Jibom, intelijen, dan kemampuan kimia, biologi, dan 
   radio aktif
d. Strata Kemampuan Instruktur: kemampuan gegana plus pengajaran 
   dan latihan, pengkajian dan pengembangan

2. Kemampuan Brimob Polri:

a. Kemampuan Dasar Kepolisian
b. Penanggulangan Huru-Hara (PHH)
c. Reserse Mobil (Resmob)
d. Jihandak/Jibom (penjinakan bahan peledak/penjinakan bom)
e. Perlawanan Teror (Wanteror)
f. Search and Rescue (SAR)

Benar Ngk Ya BRIMOB Lahir Dari Tradisi Militer

temen temen yang pengen kepo tentang brimob boleh dah ikutin artikel bacaan dibawah ini dijamin tambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua .........//??????

Lahir dari Tradisi Militeristik
Brigade Mobil (Brimob) Polri sejak pembentukannya, 14 November 1946 merupakan respon dari Polri untuk bersama-sama dengan elemen bangsa lainnya mempertahankan kemerdekaan dari upaya Belanda dan sekutunya untuk kembali menjajah Indonesia. Hal ini tercermin dari upaya segenap anggota Brimob dan Polri ketika itu untuk mengintegrasikan diri dan bahu membahu dalam mempertahankan kemerdekaan bersama rakyat dan unsur TNI, disamping peran dan fungsinya dalam penegakan hukum. Apalagi secara eksplisit, Polri juga ikut dalam setiap langkah dan kebijakan dari pemerintah yang menyangkut penjagaan pada eksistensi bangsa dan negara dari rongrongan pihak asing dan upaya pemberontakan dengan dalih menganti ideologi dan dasar negara dengan yang lain, seperti yang tercermin pada Pemberontakan PKI Madiun 1948, yang ditumpas oleh Divisi Siliwangi, TNI, rakyat, serta Polri.

Setelah kemerdekaan penuh direngkuh oleh rakyat dan bangsa Indonesia, Brimob tidak berhenti mengabdikan diri pada Ibu Pertiwi. Berbagai pemberontakan dan gerakan separatisme, yang mengancam keamanan dalam negeri (Kamdagri), dan eksistensi republik ini. Brimob menjadi satuan Polri yang terdepan untuk memadamkan berbagai pemberontakan dan gerakan separatisme bersama TNI. Pada masa Orde Lama ini, ternyata peran dan fungsi Polri tidak terbatas pada upaya penegakan hukum, preventif dan represif saja, tapi juga pada peran dan fungsi yang berkaitan dengan wilayah politik, serta bersama-sama dengan TNI terlibat dalam operasi penumpasan gerakan pemberontakan seperti Pemberontakan Andi Aziz, PRRI/Permesta, APRA, DI/TII, dan lain sebagainya.
 
Jadi awal pembentukannya, Brimob Polri merupakan bagian dari metamorfosis polisi paramiliter bentukan Jepang dan Belanda ketika kedua negara tersebut menjajah bangsa ini. Pada tahun 1912, ketika masa penjajahan Belanda satuan polisi bersenjata dibentuk dengan nama Gewapende Politie dan digantikan oleh satuan lain bernama Veld Politie, tugasnya antara lain: bertindak sebagai unit reaksi cepat, menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat, mempertahankan hukum sipil, menghindarkan munculnya suasana yang memerlukan bantuan militer, serta konsolidasi atas wilayah yang dikuasai.
Bisa dikatakan Gewarpende Politie dan kemudian Veld Politie merupakan bagian dari unit pemadaman pemberontakan yang efektif, sebelum militer akhirnya turun tangan, sebab kedua kesatuan tersebut sesunguhnya merupakan bentuk lunak dari pasukan bersenjata selain militer.

Sementara itu, ketika masa pendudukan Jepang, juga tidak kalah sigapnya untuk membentuk pasukan paramiliter pada April 1944, yang dikenal dengan Tokubetsu Keisatsu Tai, yang anggota terdiri dari para polisi muda dan pemuda polisi didikan Jepang. Tokubetsu Keisatsu Tai ini lebih terlatih dari pasukan polisi istimewa pada masa penjajahan Belanda. Selain diasramakan, polisi istimewa Jepang ini mendapatkan pendidikan dan latihan kemiliteran dari tentara Jepang. Tokubetsu Keisatsu Tai memiliki tugas dan tanggung jawab dalam bidang Kamtibmas, dan sekaligus di front pertempuran.

Masa Tokubetsu Keisatsu Tai ini ternyata telah diupayakan menyebar ke wilayah-wilayah, di mana setiap kesatuan Tokubetsu Keisatsu Tai dibawah perintah kepala polisi keresidenan. Setiap wilayah memiliki variasi jumlah personil , yang berkisar antara 60 hingga 200 personil, tergantung kondisi dan situasi wilayah. Komandan kompi dari Tokubetsu Keisatsu Tai tersebut umumnya berpangkat Itto Keibu (Letnan Satu/Inspektur Satu). Salah satu komandan Tokubetsu Keisatsu Tai adalah Inspektur M. Jasin yang menjadi ’Bapak Pendiri’ Brimob Polri dengan memaklumatkan pendirian polisi istimewa, atau pasukan polisi istimewa, atau Barisan Polisi Istimewa, yang merupakan cikal bakal dari Brigade Mobil (Brimob). Penamaan yang tidak satu tersebut kemudian mengundang permasalahan, karena satu sama lain merasa bahwa penamaan tersebut mencitrakan sebuah persaingan tidak terbuka antara pengusung nama-nama tersebut. Atas inisiatif Komisaris Tk. I Soemarto, yang menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Negara untuk mengubah nama polisi istimewa tersebut dengan Mobile Brigade (Mobrig).

Perubahan nama tersebut memang sejalan dengan langkah untuk mempertegas eksistensi polisi istimewa dalam struktur Polri, dengan terbitnya Surat Perintah Kepala Muda Kepolisian No. Pol: 12/78/91, yang memerintahkan Inspektur M. Jasin untuk mempersiapkan berbagai hal untuk pembentukan Mobile Brigade (Mobrig), yang dilanjutkan dengan Mobile Brigade Karesidenan (MBK) berkekuatan satu kompi, struktur ini mengadopsi struktur Tokubetsu Keisatsu Tai.

Pada masa Orde Lama, Mobrig menjadi kesatuan khusus yang dimiliki Polri dengan pengkhususan pada gangguan keamanan dan ketertiban tingkat tinggi, seperti konflik dan gerakan separatisme. Hal ini mendorong upaya penyempurnaan organisasi. Meski hanya bersifat sementara dan koordinatif, di tingkat karesidenan MBK diubah menjadi Rayon Mobrig dan MBB di tingkat provinsi diubah menjadi kompi reserve (cadangan). Di tingkat pusat dibentuk koordinator dan inspektur Mobile Brigade yang berkewajiban mengurusi pasukan Mobrig yang berkedudukan di Purwokerto dengan tugas membantu Kepala Djawatan Kepolisian Negara berkaitan dengan Mobrig. Sementara di tingkat provinsi dibentuk Koordinator dan Inspektur Mobile Brigade yang berkewajiban mengurusi pasukan Mobrig di daerah yang berkeduduakn di provinsi, di mana konsekuensinya di tiap kabupaten dibentuk kompi-kompi Mobrig.

Mobrig kemudian ditingkatkan statusnya , yang semula setingkat kompi, maka berdasarkan Surat Keputusan Departemen Kepolisian Negara No. Pol: 13/MB/1959 tertanggal 25 April 1959 ditingkatkan statusnya menjadi setingkat batalyon, sementara koordinator daerah Mobrig diubah menjadi Komandemen Daerah serta Koordinator Mobile Brigade Djawatan Kepolisian Negara diubah menjadi komandemen Mobile Brigade Pusat, yang juga diubah lagi menjadi Komandemen Mobrig Pusat.

Menjelang Ulang Tahun Mobrig ke 16, Menteri Kepala Kepolisian Negara mengeluarkan surat order (Perintah) dengan nomor: Y.M. No. Pol: 23/61 tertanggal 16 Agustus 1961, di mana berisi penetapan hari ulang tahun, dengan Inspektur Upacara Presiden Soekarno, yang mengubah sebutan Mobrig menjadi Brigade Mobil, atau Brimob. Akan tetapi pada perjalanannya, perubahan penamaan tersebut tidak memberikan satu persfektif bahwa penamaan tersebut kurang memberikan penekan akan pentingnya integralitas Brimob sebagai bagian dari kesatuan yang ada di Polri. justru perwatakan Brimob mengarah pada pengentalan karakteristik militer yang sesungguhnya bertolak belakang dengan esensi Polri sebagai organisasi pengelola keamanan yang berwatak sipil.

Semakin menarik adalah dari berbagai proses perubahan ketatanegaraan dan legal formalnya, hingga terbitnya Undang Undang  Pokok Kepolisian No. 13/1961 yang mempertegas posisi Polri sebagai salah satu unsur ABRI. Perubahan tersebut mendorong internalisasi nilai militeristik dalam tubuh dan struktur Polri. Apalagi sejak dikeluarkannya Keppres No. 155/1965 tanggal 6 Juli 1965 tentang disamakannya pendidikan pada level akademi bagi ABRI dan Polri. Setelah itu dikembalikan ke masing-masing akademinya. Hal ini jelas mengubah perwajahan Polri dari sipil ke militer, dengan berbagai atribut yang dikenakannya. Permasalahan yang kemudian muncul adalah, bahwa Polri merupakan institusi sipil yang harus mencitrakan dirinya sebagai bagian dari sipil dalam operasionalnya. Tak terkecuali Brimob.

Brimob yang sejak awal memang kesatuan paramiliter yang merupakan kesatuan khusus Polri makin mengentalkan warna militeristiknya ketika Polri disatukan dengan TNI dengan nama ABRI, warna militeristik makin kental, bukan hanya terbatas pada satuan Brimob saja, melainkan menjadi bagian dari kultur di Polri. Bahkan hal tersebut makin menguatkan kultur militeristik yang meresap di satuan Brimob. Perubahan ini sangat mempengaruhi kinerja Polri, dan Brimob pada khususnya dalam mengoperasionalkan peran dan fungsinya sebagai alat keamanan negara. Upaya mendorong agar proses demokrasi sebagai bagian dari komitmen Polri dalam mewujudkan Keamanan Dalam Negeri (Kamdagri) yang kondusif hampir tidak terjadi.

Penekanan bahwa tugas Brimob dalam bidang Kamtibmas gangguan tingkat tinggi dan di front pertempuran, terkoreksi dengan keluarnya Surat Keputusan Kapolri No. Pol.: SK/05/III/1972, tertanggal 2 Maret 1972 tentang Refungsionalisasi dan Reorganisasi Organisasi Brimob, yang mengurangi peran front tempur dan militernya. Di samping itu Surat Keputusan tersebut menempatkan Brimob kembali pada esensi awal pendiriannya yakni di bawah komando langsung Kapolda, sama ketika organisasi Brimob kali pertama dengan nama MBK tersebut.
Mengacu kepada SK tersebut pula, tugas dan fungsi Brimob dipangkas tidak lagi pada tugas tempur militer, tapi fungsi satuan bantuan operasional taktis kepolisian, guna menghadapi kriminalitas tingkat tinggi. Sehingga bentuk organisasinya juga tidak lagi bersifat korps yang bersifat vertikal, namun kesatuan yang dibatasi hanya sampai pada tingkat batalyon kedudukan kompi-kompi yang berdiri sendiri (BS), menjadi organik pada komando-komando kewilayahan Polri (Polda).

Perubahan struktur organisasi tersebut hanya bertahan selama sebelas tahun, karena pada 14 November 1983, struktur Brimob kembali dirubah, dengan benar-benar melikuidasi keberadaan batalyon dan Kompi BS. Hal ini berarti ada penyempitan dengan keberadaan batalyon dan kompi dari mulai pertama pembentukannya hingga Surat Keputusan Polri No. Pol.: Skep/522/XI/1983, digantikan dengan pembentukan Satuan Brimob, yang membawahi kompi-kompi non-BS.

Tak Bisa bisa dipungkiri bahwa dalam  rentang waktu antara tahun 1972 hingga 1983 posisi Brimob secara langsung menjadi ‘kaki tangan’ dari ABRI, yang secara organisasi melakukan sub ordinat kepada Polri, dan Brimob. Hal ini mempengaruhi psikologis anggota Brimob khususnya dikemudian hari. Tekanakan psikologis tersebut terkait perasaan lebih rendah, dan tidak lebih baik dibandingkan dengan personil ABRI lainnya. Bahkan dimasyarakat berkembang anekdot Brimob dikenal dengan “polisi bukan, tentara belum” , karena ketidakjelasan ‘kelamin’ Brimob Polri. Selama kurun waktu tersebut praktik-praktik militeristik sudah merupakan keseharian dalam perjalanan Brimob Polri. Hal ini ditopang karena rejim yang berkuasa cenderung melegitimasi.

Yang menarik pada tahun 1996, validasi dan peningkatan status Brimob, yakni menjadi badan pelaksana pusat, yang berkedudukan dibawah Kapolri. Konsekuensinya tentu saja jabatan perwira menengah, dari setingkat kolonel (komisaris besar/Kombes) menjadi perwira bintang satu (brigadir jenderal), yang kali pertama di jabat oleh Brigjen Pol. Drs. Sutiyono. Peningkatan status ini juga berpengaruhi pada tugas dan pokok Brimob Polri, yakni: Membina kemampuan dan mengerahkan kekuatan Brimob guna menanggulangi gangguan Kamtibmas berkadar tinggi, utamanya kerusuhan massa, kejahatan terorganisir bersenjata api, atau bahan peledak, serta bersama-sama dengan unsur pelaksana operasional kepolisian lainnya mewujudkan tertib hukum dan ketentraman masyarakat di seluruh wilayah yuridiksi nasional Republik Indonesia.
Harus diakui bahwa proses validasi tersebut merupakan bagian penorehan sejarah bagi eksistensi Brimob, karena pengakuan bahwa Brimob bukan lagi institusi pelengkap saja, tapi merupakan institusi penting dalam jajaran Polri. Karena kurang lebih tiga puluh tahun, status Brimob selama Orde Baru, lebih banyak menjadi alat kekuasaan bukan alat negara. Brimob menjelma menjadi aparat kekuasaan yang menjaga kelanggengankekuasaan Orde Baru. Bahkan dengan motto: “Sekali Melangkah Pantang Menyerah, Sekali Tampil Harus Berhasil”, nampak mencitrakan kekecaman dan menghalalkan segala cara, dalam rangka tugas pokoknya. Motto tersebut memberikan satu persfektif bahwa Brimob masih sangat dipengaruhi oleh jargon dan slogal berbau militeristik, sehingga dicap sebagai pelanggeng budaya militer di internal Polri. Apalagi secara garis besar, prilaku anggota Brimob mencitrakan perbedaan antara kesatuan tersebut dengan kesatuan lain di internal Polri.

Dan menjelang kejatuhan Orde Baru, Brimob juga menjadi sasaran kecaman masyarakat karena praktik kekerasan yang dilakukan Brimob Polri. Upaya menggeser gerbong Brimob agar lebih condong ke sisi sipil terus dilakukan, dengan melakukan internalisasi nilai-nilai polisi sipil dalam kurikulum dan operasional di lapangan. Dan usaha tersebut belum membuahkan hasil yang maksimal, perubahan yang dibangun dengan mengikuti arus reformasi tidak serta merta mengubah paradigma Brimob secara esensial, karena perubahan yang terjadi lebih banyak parsial, dan lipservice saja. Karena hingga kejatuhan Soeharto, Brimob masih mewartakan diri sebagai polisi paramiliter yang memiliki kekhasan dan warna militeristik yang kental.
III. Brimob dan Democratic Policing
Perubahan yang signifikan pada posisi dan peran Polri seiring dengan era reformasi, yang mana ditandai dengan keputusan politik memisahkan Polri dari institusi dan garis komando TNI pada 1 April 1999 dengan adanya Inpres No. 2 Tahun 1999 . Karena mendapatkan dukungan publik yang luas, maka keputusan tersebut ditetapkan dalam Tap MPR/VI/2000 tentang pemisahan ABRI (TNI dan Polri) serta Tap MPR/VII/2000 tentang peran kedua lembaga tersebut dengan menempatkan TNI di bawah Departemen Pertahanan, khusus Polri berada langsung di bawah Presiden. Tindak lanjut dari keluarnya kedua Tap MPR tersebut adalah dikeluarkannya UU No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan UU No. 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara, yang berkaitan juga dengan peran dan posisi TNI dalam peran perbantuannya pada Polri.
Dalam persfektif yang lebih umum, Polisi masih dikelompokkan ke dalam militer, sehingga yang disebut orang sipil adalah mereka yang bukan militer dan juga bukan polisi. Polisi masih dikategorikan militer karena sama dengan militer, masih memikul citra ”having force and power”. Maka menjadi polisi sipil adalah mendekonstruksi pekerjaan polisi menjadi suatu kekuatan publik yang sejauh mungkin mengambil jarak dari ”suatu force yang berbasis power”.
Polisi Sipil selain sebagai paradigma juga merupakan tujuan dari reformasi itu sendiri. Oleh karena itu, pada dasarnya perubahan-perubahan yang dilaksanakan tidak dapat dilaksanakan secara parsial tetapi secara simultan, sehingga akan menghasilkan sinergi yang menjadi percepatan dalam mencapai tujuan yaitu terwujudnya Polisi Sipil. Beberapa parameter yang menjadi indikator Polisi Sipil, yakni : Profesional dan proposional, demokrasi, menjunjung tinggi HAM, Transparansi, akuntabilitas, supremasi hukum, dan sikap protagonis. Oleh karenannya perubahan struktural harus diikuti dengan perubahan instrumental dan kultural.
Mengembalikan peran dan posisi Polri sebagai institusi yang terfokus pada keamanan dalam negeri dipertegas dalam UU No. 2 Tahun 2002, Pasal 2, Pasal 4, dan Pasal 5. Pada Pasal 2 dijelaskan megenai fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Sementara pada Pasal 4 ditegaskan tujuan dari Polri, yakni mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketentraman masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM). Sedangkan pada Pasal 5 ditegaskan kembali peran dari Polri yang merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri dalam kultur polisi sipil.
Turunan dari pasal-pasal tersebut di atas, Brimob menjabarkan tugas pokok dan fungsinya sebagai berikut:
“Tugas Pokok Brimob Polri adalah melaksanakan dan menggerakkan kekuatan Brimob Polri guna menanggulangi gangguan Kamtibmas berkadar tinggi, utamanya kerusuhan massa, kejahatan terorganisir bersenjata api, bom, bahan kimia, biologi dan radioaktif bersama unsur pelaksana operasional kepolisian lainnya mewujudkan tertib hukum serta ketentraman masyarakat di seluruh wilayah yuridiksi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tugas-tugas lain yang dibebankan kepadanya”.

Sunday 8 May 2016

"ARUS BALIK PENUMPANG DILAMPUNG AMAN TERKENDALI"

Lampung Selatan

Minggu tanggal 8  Mei  2015 , Berkenaan dengan Puncak arus balik libur panjang di pelabuhan Bakauheni dan kepadatan penumpang pejalan kaki, sepeda motor maupun kendaraan pribadi , yang cukup aman dan terkendali  Kapolda Brigjen Pol. Ike Edwin Mengungkapkan "Kemacetan itu biasa karena memang ada peningkatan volume kendaraan dan penumpang.maka dari itu pihak kepolisisan   minta, agar masing masing pengguna jasa yang hendak menyeberang ke pelabuhan merak, Banten harus sadar untuk tetap tertib dalam menunggu antrian. Asal tertib pasti lancar," .

Kapolda Brigjen Pol. Ike Edwin memastikan tidak ada titik rawan disepanjang yang dilalui oleh kendaraan arus balik libur panjang menuju Pelabuhan Bakauheni. Ia menilai saat ini yang ada adalah rawan kepadatan. Untuk itu, Ia mengimbau kepada pengguna jasa dan pelayanan jasa penyeberangan untuk melakukan langkah langkah antisipasi untuk mengurai kepadatan arus lalulintas.
Kapolda Brigjen Pol. Ike Edwin juga sempat meninjau kepadatan penumpang pejalan kaki diloket tiket pembelian karcis, tolgate, gangway dan sejumlah titik yang menimbulkan penumpukan kendaraan. Bahkan, beliau juga sempat ngobrol sejenak dengan para sopir angkutan umum diterminal pelabuhan bakauheni. Pada Hari itu juga, dalam rangka HUT Bhayangkari, Ibu Kapolda didampingi sejumlah ibu bhayangkari pejabat dari pejabat Polda Lampung bersama Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyoningsih membagikan bingkisan berupa air mineral dan makanan ringan kepada para penumpang pejalan kaki yang terjebak antrean diloket tiket Pelabuhan bakauheni.
"Kabid Humas Polda Lampung ini " AKBP Sulistiyoningsih
mengatakan saat libur panjang Jumlah penumpang pejalan kaki menuju Pelabuhan Bakauheni mencapai 34.355 orang. Dari jumlah tersebut, ujarnya, tercatat sebanyak 23.076 orang yang telah kembali ke pulau jawa."Jadi masih ada sisa sekitar 11.279 penumpang yang belum kembali. dan Kami prediksi sisa tersebut akan kembali pada hari ini. Sebab senin tanggal 9 /5/2016 banyak warga yang sudah kembali beraktivitas bekerja  Sedangkan jumlah kendaraan roda dua yang masuk ke pelabuhan Bakauheni sebanyak 10.633 unit, sementara yang sudah kembali hingga saat ini sekitar 5.104 unit."Jadi masih tersisa 5.559 unit yang belum menyeberang ke Pelabuhan merak, 

Menurut " Kabid Humas Polda Lampung Jumlah personil yang diturunkan dari polres di pelabuhan Bakauheni mencapai 200 personil anggota satuan polisi.



Thursday 5 May 2016

POLDA LAMPUNG INGIN DITINGKATKAN MENJADI POLDA TIPE A

KETUA MPR RI DORONG POLDA LAMPUNG TIPE A


Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mendukung adanya peningkatan Polda Lampung menjadi Polda Tipe A yang dipimpin oleh Jendral Binta dua, Polda Lampung saat ini masih Tipe B yang Jabatan Kapolda nya dipegang oleh Jendral Bintang satu.


Perlunya peningkatan tipe Polda Lampung ini, menurut Zulkifli melihat situasi kondisi Provinsi Lampung Zulkifli menenrangkan, Lampung adalah Provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak ke dua disumatra setelah Sumatra Utara.
Lampung juga  adalah tempat transit narkobadari Sumatra ke Jawa begitu juga sebaliknya."Berdasarkan pertimbangan itu, Saya lihat Polda Lampung sudah saatnya ditingkatkan tipe nya menjadi tipe A, Ujarnya dimarkas Polda Lampung.
Agar rencana ini terealisasi, Zulkifli menceritakan pernah mengundang Kapolri Jendral Badrodin Haiti dan Wakapolri Komisaris Jendral Budi Gunawan  kerumahnya membicarakan peningkatan tipe Polda Lampung, mereka (Kapolri dan Wakapolri) sudah sudah setuju.ujar Zulkifli.
Tidak hanya Pejabat Polri, ia juga pernah membicaraka ini ke Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara, untuk mendukung peningkatan Polda Lampung.
Zulkifli mengatakan akan terus mendorong Pemerintah Pusat agar merealisasikan rencana peningkatan Tipe Polda Lampung., Zulkifli pun mengapresiasi program Kapolda Lampung Brigadir Jendral Ike Edwin berkantor diluar.
Zulkifli mengatakan program Kapolda Kapolda berkantor diluar memudahkan Masyarakat dalam menyampaikan aspirasi."Dengan begitu lebih mendekatkan Polisi dengan masrakat."ujar nya. ini juga sebagai bentuk Transparansi kinerja Kepolisian. Program berkantor diluar menurut Zulkifli bisa menjadi contoh untuk Kapolda lain nya."Semoga Pak Ike menjadi Kapolda terbaik Se-Indonesia,"Ucap Zulkifli".
Dalam pertemuan yang juga dihadiri Pejabat Utama Polda itu Zulkifli pun menyatakan dukungannya, terhadap pemerintah dalam program memberantas Narkoba. ini dikarnakan  Indonesia sudah darurat narkoba.
PBB menyatakan Indonesia kini adalah negara nomor satu di Asia sebagai tempat penyelundupan dan peredaran narkoba. Zulkifli mengatakan "Harus terus diberantas, kalau tidak diberantas Indonesia nanti seperti Tiongkok dahulu dimana satu generasi terkena candu" katanya.
Pemberantasan narkoba ini kuncinya adalah Identifikasi jaringanya. menurut dia ruang gerak jaringan narkoba harus dipersempit agar perederan tidak meluas, menurut dia Pemberabtasan Jaringan narkoba tidak mudah karna menyusup keLembaga Penegak Hukum, seperti TNI dan Polri ujarnya.

Wednesday 4 May 2016

ARTI DARI LAMBANG POLISI 'TRIBRATA


Temen temen pasti banyak yang belum tauk apa itu arti tribrata lambang dari kepolisian republik Indonesia yuk simak sebentar dan baca ane mau berbagi info nihhh Siapa tauk bermanfaat untuk semua ......



 
 
 
 
 
 
 
 
 
Lambang Polri bernama Rastra Sewakottama yang berarti Polri adalah abdi utama rakyat. Sebutan ini adalah Brata pertama dari Tri Brata yang diikrarkan sebagai pedoman hidup Polri sejak 1 Juli 1954. Polri yang tumbuh dan berkembang dari rakyat dan untuk rakyat, memang harus berinisiatif dan bertindak sebagai pelindung dan pengayom rakyat. Prinsip itu diwujudkan dalam bentuk logo dengan rincian makna :


 1. Perisai bermakna pelindung rakyat dan negara.

 2. Tiang dan nyala obor bermakna penegasan tugas Polri, disamping memberi 
    sesuluh.

 3. Penerangan juga bermakna penyadaran hati nurani masyarakat agar
    selalu sadar akan perlunya kondisi kamtibmas yang mantap.

 4. Pancaran obor yang berjumlah 17 dengan 8 sudut pancar berlapis 4 tiang
    dan 5 penyangga bermakna 17 Agustus 1945, hari Proklamasi
    Kemerdekaan.

 5. Tangkai padi dan kapas menggambarkan cita-cita bangsa menuju
    kehidupan adil dan makmur, sedang 29 daun kapas dengan 9 putik dan
    45 butir padi merupakan suatu pernyataan tanggal pelantikan Kapolri
    pertama 29 September 1945 yang dijabat oleh Jendral Polisi Raden Said
    Soekanto Tjokrodiatmojo.

 6. 3 bintang di atas logo bernama Tri Brata adalah pedoman hidup Polri.

 7. Sedang warna hitam dan kuning adalah warna legendaris Polri.

 8. Warna kuning keemasan : Perlambang kebesaran jiwa dan keagungan
      hati nurani segenap prajurit Polri.

 9. Warna hitam adalah lambang keabadian dan sikap tenang mantap yang
    bermakna harapan agar Polri selalu tidak goyah dalam situasi dan
    kondisi apapun.

Kapolda Sumatra Utara Pecat Anggota Polisi Yang Terlibat Narkoba Sebanyak 22 Orang


Sumatra Utara Medan -Kapolda Sumatra Utara Irjen Bambang Hendarso Danuri memecat   22 polisi yang berada di jajaran Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Sumut) dikarnakan terlibat kasus narkoba dan indisipliner.
Saat sedang dibacakan di lapangan upacara Mapolda Sumut, Jalan Medan-Tanjung Morawa, Medan Salah satunya bernama Brigadir Kepala Arwin Alfiansyah. yang  pingsan ketika salah satu nama nya disebutkan diantara 21 polisi lainnya yang dipecat  , Kontan saja Brigadir Kepala Arwin Alfiansyah langsung dibawa ke ke klinik kesehatan oleh provost yang mendampinginya.

Atribut yang dikenakan Arwin Alfiansyah.Akhirnya batal dicopot oleh Kapolda Sumut Irjen Bambang Hendarso Danuri  Kendatipun yang dipecat ada 22 polisi, namun yang  Hanya dia yang berhasil ditangkap Direktorat Profesi dan Pengamanan. Anggota Satuan Samapta Polres Mandailing Natal (Madina) ini ditangkap karena terlibat pencurian sepeda motor dan disersi. 
Kapolda Sumut mengatakan  21 Anggota Polisi lainya masih dalam pengejaran. Ujar Kapolda Sumut "Ini adalah merupakan Peringatan dan pembelajaran bagi anggota yang lainnya untuk tidak melanggar kode etik kepolisian.

Kapolda Sumatra Utara Irjen Bambang Hendarso Danuri juga menjanjikan dalam beberapa hari ke depan akan ada pemecatan lagi terhadap enam orang anggota kepolisian yang terdiri dari seorang perwira, empat bintara dan satu tamtama karena terlibat kasus narkoba disersi. Di antara 22 oknum polisi dipecat tidak dengan hormat itu, seorang merupakan perwira menengah yang bertugas di Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut, yakni Ajun Komisaris Polisi Budi Prakoso Dia dipecat karena terlibat dalam sindikat narkoba, tambah Kapolda.Sementara selebihnya karena terlibat narkoba, disersi dan tindak kriminal. Mereka terdiri atas 18 bintara, dan tiga tamtama. Bintara yang dipecat diantaranya adalah anggota Polsek Medan Kota Brigadir Kepala Sakti Adlan Syah karena disersi dari tugas selama tiga tahun.

Kapolda Lampung Mendengarkan Laporan Warga Terkait "Oknum Brimob Miliki Senpi Rakitan/ Ilegal"

Kapolda Lampung Mendengarkan  Laporan Warga Terkait 

"Oknum Brimob Miliki Senpi Rakitan/ Ilegal"

Kapolda Lampung Brigjen Pol Ike Edwin mendengarkan laporan warga Muhamamad Ridwan yang awalnya karena merasa tidak nyaman dan takut kepada oknum brimob tersebut yang beberapa waktu lalu.terkait kasus penganiayaan yang dilakukan Anggota Satuan Brimob, an. Bripka Andi Supriadi, yang saat ini bertugas di Batalion B Gunungsugih. 

"Muhammad Ridwan Mengatakan Bahwa “Dia  dulu pernah sekali melaporkan ke Kapolda saat ngantor di luar terkait kasus penganiayaan, dan "Dia mengucapkan banyak terima kasih sudah didengarkan dan ditanggapi untuk masalahnya diselesaikan. Oknum Brimob tersebut sudah  diberi sanksi penundaan dua kali naik pangkat dan dipindahkan.

"Muhammad Ridwan Kemudian selanjutnya menanyakan terkait laporannya ke Propam bahwa oknum Anggota Brimob tersebut memilik Senpi ilegal dan dia mengatakan bahwa Oknum Brimob tersebut juga memakai narkoba yang mungkin saja dan kapan saja  dapat membahayakan dia dan keluarga. 

Kepada Propam Muhammad Ridwan mengaku telah melaporkan atas kepemilikan senpi ilegal tersebut, namun kasus tersebut tidak berlanjut. Dia Menuturkan bahwa dari Propam-nya belum selesai padahal laporan ini sudah lama dari Bulan September 2015. Dia juga meminta untuk ditindaklanjuti jangan seperti ini SP2HP.

"Muhamammad Ridwan Mengatakan Bahwa dirinya pernah diancam akan dibunuh menggunakan senjata tajam. padahal saya sudah anggap dia seperti adik, "Muhammad Ridwan mengatakan Kalau Oknum Brimob tersebut juga main solar/atau minyak selain itu Oknum tersebut menggunakan narkoba untuk dia sendiri, oknum brimob tersebut  juga memberikan kepada para sopir mobil yang bekerja kepadanya. Selain itu Muhammad Ridwan mengetahui oknum tersebut tidak pernah masuk kerja sejak 2009. Kalau mau dikembangan oleh Krimsus, BNN, silakan karena saya tahu dia setiap hari pakai sabu. 

Muhammad Ridwan mengatakan mengetahui oknum tersebut memiliki senpi saat dirinya membantu mengantar oknum tersebut hendak operasi kecil mengeluarkan amunisi saat kakinya tertembak oleh senpimya sendiri. “Dia punya senpi kecil jenis revolver, makanya bisa nembak sendiri karena kesenggol tangan sendiri dari kantong dia waktu tidur sama pacarnya di hotel,” kata dia.

Kapolda Lampung Brigjen Pol Ike Edwin tampak Marah mendengar hal itu, segera memanggil Provos Brimob untuk menindaklanjutinya. “Provos Brimob, bawa dokter, tes urine di kantornya, cek semuanya, kok anggota Polri nyabu, razia betul itu, tangkap kalau bawa senjata,” kata Kapolda.

Wakapolda Lampung Kombes Bonifasius Tampoi menambahkan agar menemukan senpi ilegal tersebut,dan menindaklanjuti Kanit atau kasi Provos-nya yang harus diperiksa.terkait tidak masuknya anggota Brimob tersebut sejak 2009. Kasusnya akan kami proses sejak hari ini “Walaupun Absennya Lengkap sudah di cek , semuanya akan kami selidiki untuk diproses.